MOTORACE.ID -- Jack Miller menggambarkan musim debutnya di MotoGP bersama Yamaha sebagai perpaduan antara "momen-momen menyenangkan dan beberapa momen sulit".
Pembalap Australia ini kembali ke Pramac, tim yang pernah membawanya meraih sembilan podium bersama Ducati Desmosedici pada periode 2018–2020, kali ini berduet dengan Miguel Oliveira saat Yamaha kembali menghidupkan proyek tim satelitnya.
Setelah sempat berada dalam situasi karier yang tidak pasti, Miller justru tampil sebagai pembalap Yamaha terbaik berikutnya setelah Fabio Quartararo dan akhirnya mendapatkan kontrak baru untuk musim 2026.
“Ada naik dan turun,” kata Miller kepada Crash.net.
Pembalap Pramac Yamaha MotoGP, Jack Miller--Yamaha Racing
“Beberapa hasil bagus, beberapa hasil kurang bagus. Dan beberapa hasil yang seharusnya bagus malah lepas dari genggaman kami,”
Hasil terbaiknya di Grand Prix musim ini adalah finis kelima di COTA pada awal musim.
Di sisi lain, ia juga merasa peluang besar terbuang di Le Mans saat balapan berlangsung dalam kondisi cuaca buruk, serta di Phillip Island ketika ia hanya terpaut 0,066 detik dari podium Sprint sebelum akhirnya terjatuh di awal balapan utama di hadapan publik sendiri.
“Selalu sulit ketika Anda berganti pabrikan,” tambah Miller.
BACA JUGA:Maria Monfort Ungkap Insiden MotoGP Qatar Tinggalkan Trauma Mendalam bagi Jorge Martin
BACA JUGA:Paolo Simoncelli Khawatir Liberty Media Ubah Arah MotoGP, Esensi Balap Motor Terancam
“Dengan MotoGP yang sangat kompetitif, Anda mencoba membangun kecepatan tanpa pengujian yang sebenarnya. Pada dasarnya Anda hanya mencoba mengejar ketertinggalan sepanjang tahun. Sangat mudah untuk lengah dan membuat kesalahan.”
Ia juga menegaskan bahwa proses adaptasi tidak pernah mudah, namun tim telah berusaha menyesuaikan diri sebaik mungkin.