Mengubah Wajah Aprilia Racing
Musim 2025 menjadi penanda bahwa Aprilia bukan lagi tim kecil yang sekadar pelengkap.
Aprilia RS-GP tampil sebagai motor referensi kedua setelah Ducati dengan catatan tiga kemenangan Grand Prix, tiga kemenangan Sprint, lima pole position, serta peringkat ketiga dunia yang diraih Marco Bezzecchi.
CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, bahkan menegaskan, “Kita punya motor yang lebih baik karena kita adalah perusahaan yang lebih baik.”
Menurut Rivola, kesuksesan ini lahir dari perpaduan talenta muda lulusan universitas terbaik, kru historis Aprilia yang loyal, serta sosok-sosok berlatar Formula 1 yang membawa disiplin dan ketelitian tinggi.
BACA JUGA:Aprilia Puas dengan Progres Mesin 850cc MotoGP 2027, Massimo Rivola Ungkap Fokus Jangka Panjang
CEO Aprilia Racing MotoGP, Massimo Rivola--Motorsport
Strategi Massimo Rivola Mencari Peran Kunci
Strategi Rivola menarik banyak figur kunci eks-Ducati, termasuk Fabiano Sterlacchini dan Pasquale Valente, terbukti mempercepat pengembangan RS-GP tanpa proses trial and error yang panjang.
Tekanan kerja di Aprilia memang besar, namun tetap terkelola dengan baik. Antonio Boselli selaku Head of Motorsport Communication Piaggio menyebut suasana kerja tetap kondusif berkat karakter orang-orang seperti Valente yang mampu menjaga ketenangan di bawah tekanan.
Dengan struktur tim yang solid, motor kompetitif, serta hasil nyata di lintasan, Aprilia kini siap menjadi “Ärger” atau pengganggu serius dalam perebutan gelar MotoGP 2026.