Pedro Acosta Ungkap Peran Kunci Sosok Senior dalam Menjaga Konsistensinya di MotoGP 2025
Pembalap Red Bull KTM MotoGP, Pedro Acosta--KTM Factory Racing
MOTORACE.ID -- Pedro Acosta kembali bersinar di MotoGP 2025, tetapi perjalanan menuju performa kompetitif tidak berjalan mulus.
Pembalap KTM tersebut menyoroti Carmelo Morales, salah satu figur paling berpengalaman di balap nasional Spanyol, sebagai pendukung besar yang berperan penting dalam perubahan sikap dan pendekatannya sepanjang musim.
Bagi Acosta, Morales menjadi arsitek di balik proses pendewasaan yang ia alami, baik di lintasan maupun di luar motor.
Dijuluki ‘Hiu dari Mazarron’, Acosta memulai musim dengan ambisi besar untuk berburu kemenangan atau bahkan gelar juara pada tahun keduanya bersama KTM, sekaligus musim pertamanya sebagai pembalap tim pabrikan berdampingan dengan Brad Binder.
BACA JUGA:Disebut Tak Normal oleh Fernando Alonso, Ini yang Membuat Marc Marquez Istimewa
BACA JUGA:Avalon Lewis Tunjukkan Balapan di WorldWCR dan Peran Ibu Bisa Berjalan Seimbang

Red Bull KTM Factory Racing MotoGP, Brad Binder dan Pedro Acosta--Dorna Sports
Namun, beberapa akhir pekan awal cukup membuatnya menyadari keterbatasan RC16 dibandingkan Ducati, situasi yang sempat memicu frustrasi.
Kondisi ini turut diperberat oleh kehadiran Maverick Vinales yang tampil optimistis bersama KTM dan sempat menunjukkan performa kuat, seperti di GP Qatar sebelum terkena penalti tekanan ban minimum.
Tekanan tersebut perlahan direspons Acosta dengan pendekatan baru. Ia mulai memahami pentingnya konsistensi podium ketimbang mengejar target yang tidak realistis.
Dalam fase inilah peran Carmelo Morales menjadi krusial. Sosok yang mengoleksi 12 gelar Spanyol dan Eropa di Supersport, Superstock, dan Moto2 itu membantu Acosta menata ulang gaya balap dan mentalitasnya. Pada GP Valencia, Acosta mengakui perubahan signifikan yang ia rasakan.
BACA JUGA:Moto3 Siap Berubah Total Mulai 2028, Yamaha Resmi Jadi Pemasok Tunggal
"Dia membuat saya lebih halus di atas motor, saya tidak seagresif sebelumnya. Mungkin sebelumnya saya juga terlalu memaksakan diri dengan kartu bagus yang saya miliki, dan saya sedikit melupakan kartu yang lain (kartu buruk). Sekarang, saya bisa menggunakan lebih banyak kemampuan saya. Yang terpenting, hal ini membantu saya untuk lebih tenang," ucapnya.
- Tag
- Share
-