Francesco Bagnaia Klaim Gagal Finish Gegara Masalah Ban dan Sirkuit Motegi, Loh Kok Bisa Begitu?
Bagnaia mengaku kalau dia membuat kesalahan terbesar musim in, setelah berupaya untuk menyalip Quartararo namun gagal.-MotoGP-
JAKARTA, MOTORACE.ID-- Francesco Bagnaia dipastikan sulit tidur nyenyak usai gagal finish di MotoGP Jepang.
Gagalnya pembalap pabrikan Ducati itu tak lepas dari kesalahan rider asal Italia tersebut.
Bagnaia terlihat ngotot untuk menyalip Fabio Quartararo di lap terakhir.
Sayangnya, bukannya berhasil menyalip justru Bagnaia yang terjatuh karena kehilangan traksi ban depan.
BACA JUGA:Francesco Bagnaia Mulai Tegang Pikirkan Gelar MotoGP 2022, Bos Ducati Sudah Siapkan Rencana Ini untuk 5 Seri Terakhir
Terkait kecelakaan dirinya yang nyaris menyeret Quartararo itu, Bagnaia mengaku jika itu adalah kesalahan besarnya.
"Saya membuat kesalahan besar! Saya kesulitan menyalip karena traksi motor saya bukan yang terbaik," kata Bagnaia, dilansir Motorace.id dari Crash.
Bagnaia menjelaskan, sebelum dirinya terjatuh ia mengakui tak memiliki akselerasi yang baik.
Sebaliknya Bagnaia juga mengklaim punya feeling bagus di tikungan.
BACA JUGA:Marquez Bicara Target di Aragon, Mau Bantu Quartararo Usik Ducati?
Makanya, dia berani ambil resiko untuk menyalip pembalap Prancis itu.
"Saya agak terlalu optimis dalam hal ini dan satu-satunya hal yang baik adalah saya tidak menyentuh Fabio saat kecelakaan, jadi saya tak mengganggu balapannya.
+++++
Bagnaia mengaku kalau dia membuat kesalahan terbesar musim in, setelah berupaya untuk menyalip Quartararo namun gagal.|MotoGP|
"Ini adalah rasa frustasi besar bagi saya. Saya tak senang mengenai kecelakaan itu," tukas Bagnaia.
Dari awal balapan, Bagnaia memang terlihat kurang meyakinkan kendati balapan dengan kondisi kering.
Baru kali ini Bagnaia berjuang lebih untuk bersaing ke barisan depan.
Bagnaia mengaku jika performa dipengaruhi oleh kinerja ban yang tak bekerja pada suhu yang ideal.
BACA JUGA:Ambisi Francesco Bagnaia demi Gelar Juara Dunia, Bos Ducati Bicara Kemungkinan Buat 'Team Order'
Seperti diketahui Bagnaia meniru pemenang balapan di Jepang, Jack Miller, dengan pilihan hard di kedua roda motornya.
Bagnaia menilai suhu lembab di Motegi menyebabkan temperatur pada ban tak stabil.
Di kala temperaturnya tinggi, ia mengaku sulit mendapatkan feeling yang bagus dengan motornya.
Sebaliknya ketika temperaturnya menurun, dia mengaku jika dia merasa lebih baik.
BACA JUGA:Quartararo Masih Kuatkah Bertahan di Kursi Panas?
"Ya, mungkin karena kelembapan dan tekanan (ban) depan saya sangat tinggi.
"Agak aneh, tapi saya berusaha untuk tak membuat kesalahan dan ketika turun lagi saya mencoba push dan membaik lagi.
+++++
Bagnaia mengaku kalau dia membuat kesalahan terbesar musim in, setelah berupaya untuk menyalip Quartararo namun gagal.|MotoGP|
"Ini sesuatu yang bisa terjadi dan ini pertama kalinya di tahu ini saya berada di grup besar,"
Pembalap dengan nomor start #63 ini juga mengaku kalau dia kurang persiapan dalam situasi tak menguntungkan itu.
"Kami tak mempersiapkan untuk itu. Saya yang bilang, saya bukan jatuh karena itu.
"Saya jatuh karena saya melakukan kesalahan dan saya meminta maaf kepada semua orang di tim," tukas Bagnaia.
Sumber: