Maria Monfort Ungkap Insiden MotoGP Qatar Tinggalkan Trauma Mendalam bagi Jorge Martin

Sabtu 20-12-2025,07:00 WIB
Reporter : Prasuda Mega
Editor : T. Sucipto

MOTORACE.ID -- Kekasih Jorge Martin, Maria Monfort, mengungkap cobaan berat yang dialami sang pembalap sepanjang MotoGP 2025 dalam film dokumenter MotoGP berjudul From Heaven to Hell. 

Musim itu menjadi periode paling gelap bagi Martin, yang sempat yakin dirinya akan meninggal dunia usai kecelakaan serius saat mencoba kembali lebih cepat di GP Qatar. 

Juara MotoGP 2024 tersebut sebelumnya sudah dua kali mengalami cedera pada fase pramusim, sebelum akhirnya terlibat insiden yang membuatnya menderita sebelas patah tulang rusuk dan pneumotoraks. 

Martin sendiri telah mengonfirmasi ketakutannya itu kepada Motorsport.com pada September, sementara Monfort kini membeberkan betapa berat situasi tersebut dari sudut pandang orang terdekat.

BACA JUGA:Drama Kontrak Jorge Martin di Aprilia Terbuka Lewat Dokumenter, Tawaran Honda Jadi Pemicu Ketegangan

BACA JUGA:Perubahan Regulasi ke 850cc Dinilai Menguntungkan bagi Pembalap Moto2 di Bursa MotoGP 2027

Musim 2025 pun menjadi antitesis dari kejayaan Martinator pada 2024. Dalam dokumenter tersebut, ditampilkan perjalanan Martin yang berubah dari juara dunia menjadi pembalap yang kesulitan bangkit di musim debutnya bersama Aprilia. 

Cedera pertama terjadi saat tes pramusim di Sepang, disusul kecelakaan lain ketika ia bersiap tampil pada seri pembuka di Thailand, yang memaksanya absen hingga Qatar. 

“Jorge menelepon saya saat ia berada di rumah sakit, dan saya bisa berbicara dengannya. Ia mulai menangis, dan kemudian saya mulai menangis, dan itu hanya sebuah drama,” kenang Monfort dalam dokumenter yang merekam kejadian Februari di Sepang.

CEO Aprilia, Massimo Rivola, juga memberi kesaksian soal bagaimana ia menghadapi cedera kedua Martin. 

BACA JUGA:Yamaha Pilih Jakarta sebagai Lokasi Peluncuran Livery MotoGP 2026

BACA JUGA:Ayah Marc Marquez Soroti Talenta Diogo Moreira, LCR Honda Disebut Pegang Aset Masa Depan

“Saya berbicara dengannya saat makan siang. Dia mengatakan semuanya baik-baik saja,” kenang Rivola. 

Namun dua jam kemudian situasi berubah drastis. “Ia menelepon saya dan saya mengatakan kepadanya.... Saya memiliki firasat buruk saat menerima telepon itu, dan saya berkata kepadanya, 'Jangan bilang Anda jatuh'”. 

Kategori :