MOTORACE.ID -- Francesco Bagnaia angkat bicara soal masa depannya di Ducati usai menjalani MotoGP 2025 yang diakuinya sebagai salah satu musim tersulit sepanjang kariernya.
Meski Ducati merayakan tahun bersejarah lewat acara Camioni in Pista di Borgo Panigale, Pecco mengakui dirinya tak pernah benar-benar menyatu dengan Desmosedici GP25, berbeda dengan sensasi positif yang ia rasakan bersama GP24.
Beberapa akhir pekan yang sempat menjanjikan, termasuk di Motegi, justru berakhir mengecewakan karena ia gagal menjaga performa motor secara konsisten.
“Saya berjuang keras. Ada beberapa balapan yang bagus, dan saya akan mencoba memahami mengapa, dan beberapa balapan yang buruk, yang akan menjadi pelajaran bagi saya untuk menjadi lebih baik dalam mengidentifikasi masalah,” ungkapnya.
BACA JUGA:Loyalitas Michele Pirro pada Ducati MotoGP, Siap Terus Mengabdi dalam Peran Apa pun
Cristian Gabarrini dan Pecco Bagnaia--Ducati Corse
Bagnaia menilai 2025 bukan tahun yang sia-sia, karena memberinya pelajaran penting untuk tetap membumi, menganalisis kesulitan, dan berkembang.
Ia juga menegaskan dominasi Marc Marquez bersama Ducati musim ini menjadi tolok ukur tersendiri bagi seluruh pembalap.
Kabar positif datang dari tes Valencia, di mana Bagnaia merasakan peningkatan signifikan pada motor yang ia jajal.
“Saya merasa nyaman dengan beberapa bagian, lebih baik daripada GP25, sementara di bagian lain kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi basis awalnya bagus,” kata Pecco.
BACA JUGA:Pengakuan Pablo Nieto, Tim Valentino Rossi Tertarik Pedro Acosta untuk Proyek MotoGP 2027
BACA JUGA:Toprak Razgatlioglu Pilih Rendah Hati di MotoGP, Aksi Akrobat ‘Stoppie’ Hanya Untuk Naik Podium
Gigi Dall’Igna dan Pecco Bagnaia--Ducati Corse
Ia mengakui proses pengembangan memang rumit dan tidak selalu mudah mengidentifikasi sumber masalah, seperti yang juga disinggung oleh Gigi Dall’Igna.