'Tua-Tua Keladi'! Johann Zarco Batal Pensiun, Malah Tambah Kontrak 2 Tahun Usai Selamatkan Wajah Honda

'Tua-Tua Keladi'! Johann Zarco Batal Pensiun, Malah Tambah Kontrak 2 Tahun Usai Selamatkan Wajah Honda

Pembalap LCR Honda MotoGP, Johann Zarco--HRC

MOTORACE.ID --- Di dunia MotoGP yang makin didominasi oleh "bocah-bocah ajaib" berusia 20-an, Johann Zarco membuktikan bahwa umur hanyalah angka.

Pembalap tertua di grid MotoGP saat ini (35 tahun) baru saja membuat keputusan mengejutkan. Alih-alih gantung helm seperti rencana awalnya, Zarco justru memperpanjang masa baktinya.

Ia resmi menolak pensiun dan akan tetap membalap hingga usia 37 tahun setelah menjadi tulang punggung Honda sepanjang musim 2025 yang berat. Apa yang membuat "Pak Dhe" Zarco berubah pikiran? Simak ulasannya!

BACA JUGA:Honda Bisa Lebih Baik di MotoGP Argentina 2025, Zarco Bilang Begini

1. "Napas Kedua" Usai Menang di Le Mans

Rencana awal Zarco sederhana: Balapan sampai 2025, lalu pensiun. Namun, podium tertinggi di GP Prancis (Le Mans) mengubah segalanya.

Di balapan kandangnya itu, Zarco tampil kesetanan. Menggunakan motor Honda RC213V yang sering dianggap underperform, ia justru berhasil mengasapi dua jagoan Ducati, Marc Marquez dan Fermin Aldeguer.

"Ketika saya menandatangani kontrak pada tahun 2023, saya pikir tahun 2025 akan menjadi musim terakhir saya. Lalu saya mendapatkan napas kedua yang memberi saya energi untuk berkata, 'Kenapa tidak dua tahun lagi?'," ungkap Zarco antusias.

Kemenangan itu menempatkannya di posisi ke-12 klasemen akhir (148 poin), menjadikannya pembalap Honda terbaik, unggul dari Luca Marini dan Joan Mir.

BACA JUGA:Dan Rossomondo Tinggalkan MotoGP pada Januari 2026, Dorna Sports Pastikan Transisi Berjalan Mulus

BACA JUGA:FIM MotoJunior Terapkan Program Insentif Finansial untuk Dukung Negara yang Minim Representasi di MotoGP Mulai 2025


Pembalap LCR Honda MotoGP, Johann Zarco--HRC

2. Honda Butuh "Professor" Pengembangan

BACA JUGA:Menangi Race 1, Fadillah Arbi Aditama Kunci Gelar Juara Asia AP250 ARRC 2025

Honda sadar, kehilangan Zarco adalah bencana. Dengan regulasi teknis baru yang akan segera berlaku, pengalaman Zarco yang pernah juara Moto2 dua kali (2015-2016) sangat krusial untuk pengembangan motor.

Zarco bukan hanya pembalap, tapi juga "teknisi" di lintasan.

Source
Tag
Share
Berita Lainnya