Ketika Konsistensi Bertemu Kecepatan Murni, Ini Perbedaan Fundamental AI Ogura dan Fermin Aldeguer

Ketika Konsistensi Bertemu Kecepatan Murni, Ini Perbedaan Fundamental AI Ogura dan Fermin Aldeguer

Pembalap Trackhouse Racing MotoGP, Ai Ogura--Michelin Motosport

MOTORACE.ID -- Setelah mendengar bahwa Fermin Aldeguer disebut sebagai masa depan Ducati, perbandingan dengan Ai Ogura di musim MotoGP 2025 menjadi sangat relevan. 

Keduanya merepresentasikan dua pendekatan berbeda dalam beradaptasi di kelas para raja. 

Aldeguer mengendarai Ducati Desmosedici GP24 bersama Gresini, motor yang dikenal paling kompetitif dan relatif user-friendly, sementara Ogura menunggangi Aprilia RS-GP25 yang punya keunggulan handling namun menuntut presisi tinggi. 

Statistik 

Hasil akhirnya, Aldeguer finis peringkat 8 klasemen dan meraih gelar Rookie of the Year dengan satu kemenangan di Mandalika, tiga podium, serta 35 lap memimpin balapan. 

BACA JUGA:Analisis Medis Marc Marquez Jelang Comeback MotoGP, Bekas Cedera Bahu Kanan Bakal Ubah Gaya Balapnya?

BACA JUGA:Loyalitas Michele Pirro pada Ducati MotoGP, Siap Terus Mengabdi dalam Peran Apa pun


Pembalap Trackhouse Racing, Ai Ogura--Trackhouse Racing

Ogura mengakhiri musim di posisi 11, tanpa kemenangan dan podium, dengan catatan terbaik finis P4 serta dua lap memimpin balapan, meski konsistensinya terlihat dari tujuh kali finis lima besar dan hanya dua kali gagal finis.

Kurva Adaptasi 

Kurva adaptasi keduanya juga memperlihatkan karakter yang kontras. Ogura tampil sebagai pembalap yang metodis dan cepat menyatu dengan RS-GP sejak awal musim, konstan di sepuluh besar pada seri Qatar dan Portimao. 

Gaya balapnya yang halus sangat cocok dengan karakter Aprilia yang mengandalkan corner speed, membuatnya cepat memahami limit ban Michelin. 

Namun, konsistensi itu seperti memiliki plafon performa, karena Ogura kesulitan melakukan extra push untuk menembus podium. 

Sebaliknya, Aldeguer memulai musim dengan lebih banyak keraguan karena tuntutan Ducati pada pengereman yang lambat dan keras bertolak belakang dengan gaya balapnya di Moto2, sampai akhirnya titik balik terjadi sejak GP Austin.

Tag
Share
Berita Lainnya