MOTORACE.ID -- Setelah awal musim yang sangat baik, Lucio Cecchinello menilai Johann Zarco tidak selalu 100 persen fokus saat mengendarai motor, yang berujung pada banyak kecelakaan sepanjang MotoGP 2025.
Zarco sempat berada di puncak performa dengan beberapa finis 10 besar, kemenangan di Le Mans, serta podium di Silverstone.
Namun, fase berikutnya berjalan lebih sulit karena ia membutuhkan waktu hampir empat bulan untuk kembali menembus 10 besar balapan utama, sembari beradaptasi dengan perubahan teknis Honda dan menghadapi rangkaian crash.
Statistik mencatat Zarco terjatuh delapan kali pada balapan hari Minggu sepanjang 2025 dan total 28 kali kecelakaan dalam satu musim, menjadikannya pembalap paling sering terjatuh tahun ini.
BACA JUGA:Loyalitas Michele Pirro pada Ducati MotoGP, Siap Terus Mengabdi dalam Peran Apa pun
Pembalap Castrol LCR Honda MotoGP, Johann Zarco--HRC
Agresif yang Berujung Crash
“Tidak menyenangkan untuk memiliki angka ini sebagai pembalap yang paling sering terjatuh,” akui Zarco dalam konferensi pers GP Prancis.
Ia menegaskan sebagian besar kecelakaan terjadi saat latihan, bukan balapan, dan risiko itu ia ambil demi menemukan performa terbaik.
“Pada tahun ini, saya lebih merasa 'Sial, saat ini saya kehilangan kepercayaan diri',” tambahnya, menandakan fase mental yang sempat sulit ia lewati.
Cecchinello mengakui paruh pertama musim berjalan jauh di atas ekspektasi LCR Honda, dengan hasil kuat di Argentina, Qatar, kemenangan Le Mans, dan podium Silverstone.
BACA JUGA:Pengakuan Pablo Nieto, Tim Valentino Rossi Tertarik Pedro Acosta untuk Proyek MotoGP 2027
BACA JUGA:Toprak Razgatlioglu Pilih Rendah Hati di MotoGP, Aksi Akrobat ‘Stoppie’ Hanya Untuk Naik Podium
Pembalap Castrol LCR Honda MotoGP, Johann Zarco--Motorsport